- Fort Rotterdam
- Awalnya
bernama Benteng Ujung Pandang, merupakan salah satu peninggalan sejarah dari
Kerajaan Gowa-Tallo. Terkadang masyarakat Makassar menyebutnya Benteng Panyyua
karena bentuk arsitekturnya yang menyerupai bentuk seekor penyu dan konon dulu
merupakan markas Pasukan Katak Kerajaan Gowa-Tallo. Benteng ini terletak di Jl.
Ujung Pandang. Lokasinya sangat dekat sekali dengan pantai, hanya dipisahkan
oleh badan jalan saja. Di dalam benteng ini terdapat juga Museum La Galigo yang
menyimpan berbagai benda peninggalan sejarah dan prasejarah Makassar dan
Sulawesi Selatan.
- Benteng Somba Opu
- Ini
adalah benteng yang terbesar yang pernah saya kunjungi sampai saat ini. Konon
Benteng Somba Opu dulunya juga merupakan pusat pemerintahan Kerajaan
Gowa-Tallo. Kini benteng ini sedang dalam tahap pembangunan menjadi suatu taman
mini untuk Sulawesi Selatan. Mengunjungi benteng ini akan membuat kita serasa
mengunjungi berbagai daerah di Sulawesi Selatan dengan keanekaragaman budaya
dan adat istiadatnya. Saat ini sudah terdapat beberapa rumah adat dari Tana
Toraja, Bulukumba, dan beberapa daerah lain di Sulawesi Selatan di dalamnya.
- Monumen Mandala
- Di
monumen ini kita dapat mengenang perjuangan para pahlawan kita dalam upaya
membebaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda. Monumen Mandala memang
dibangun untuk mengenang Operasi Mandala yang dipimpin oleh Mayjend Soeharto.
Dalam operasi ini terjadi beberapa pertempuran antara TNI dan Belanda, salah
satu yang paling terkenal adalah perang di Laut Arafuru yang menewaskan Komodor
Yos Sudarso. Di dalam monumen terdapat museum yang menyimpan berbagai diorama
dan dokumentasi tentang perjuangan merebut kembali Irian Barat dari tangan
Belanda.
- Masjid Al-Markaz Al-Islami
- Masjid
yang terletak di Jl. Masjid Raya Makassar ini merupakan pusat kajian dan
pendidikan Islam di kawasan Indonesia Timur. Masjid Al-Markaz Al-Islami
didirikan pada tahun 1994 atas prakarsa Jenderal M. Yusuf. Masjid megah ini
dikonstruksi menjadi tiga lantai. Arsitekturnya yang unik merupakan gabungan
antara arsitektur Arab, Gowa, dan Bugis-Makassar.
- Pantai Losari
- Pantai
Losari adalah tempat yang paling cocok untuk menanti dan menikmati pemandangan
matahari terbenam (sunset) di Kota Makassar. Di sore hari menjelang malam,
pantai ini menjadi sangat ramai sekali. Banyak masyarakat yang berjalan-jalan
santai atau sekedar duduk-duduk menikmati jajanan khas Makassar sambil menunggu
senja di sini. Pantai ini memang tempat yang sangat cocok untuk nongkrong dengan
teman atau keluarga. Namun bagi yang ingin menikmati kesendirian juga tidak
jadi masalah.
- Wisata Kuliner
- Ke Makassar tanpa wisata kuliner rasanya tidak akan lengkap. Kota ini mempunyai banyak sekali makanan khas yang akan membuat lidah kita bergoyang. Salah satu kuliner yang terkenal dari kota ini adalah hidangan laut (sea food) yang tersebar hampir di seluruh penjuru kota. Masyarakat Makassar kelihatannya memang sangat gemar makan ikan dan hidangan laut lainnya. Selain hidangan laut, Makassar masih punya kuliner lain yang tak kalah menarik lainnya, seperti Coto Makassar, Sop Sodara, Konro Bakar, Sop Konro, Paria Kambu, Es Pisang Ijo, dan Pallu Butung.
Sumber : Informasi
0 Saran Dan Komentar:
Posting Komentar